Dalam kehidupan sehari-hari, sudah bukan rahasia lagi, sebagian pelaku bisnis terbiasa dengan praktek ‘Spanyol’ . Sementara sebagian birokrat terbiasa dengan praktik ‘Belanda'.

Beberapa hari sebelum partai final yang mempertemukan Spanyol dan Belanda, satu pesan masuk di dinding facebook dari seorang kawan lama dengan account Bismillah doeloe kurang lebih bunyinya begini Spanyol – Belanda pegang mana? Entah mengapa saat membaca pesannya, pikiranku tak langsung ke sepak bola, tetapi ke masa dulu saat kami masih sering bersama. Pesan Spanyol – Belanda itu lebih aku baca sebagai “Spanyol” – “Belanda” (pakai tanda kutip).
Kok pakai tanda kutip sih? Ya, karena Spanyol dan Belanda di sini adalah istilah nyeleneh mereka. Spanyol bagi mereka adalah singkatan dari SePAro NYOLong, sedangkan Belanda adalah BELANja mengaDA-ada. Dalam kehidupan sehari-hari, bukan rahasia lagi, sebagian pelaku bisnis terbiasa dengan praktik ‘Spanyol’ alias ‘Separo Nyolong’, katanya sih, demi efisiensi. Sementara sebagian birokrat terbiasa dengan praktik ‘Belanda’ alias ‘Belanja Mengada-Ada’ yang tidak ada.
Kembali ke final sepak bola antara Spanyol dan Belanda, biasanya kalau pertandingan begini pasti kawan-kawan akan mengajak nonton bareng. Kalau nonton bareng rasanya kurang nikmat kalau nggak sambil makan-makan. Biasanya sih acara begini sambil bakar ayam, maklum ada kawan yang punya kakak ipar seorang peternak ayam. Ayamnya pun special ayam spanyol. Tadinya aku pikir memang ada ayam ras spanyol, ndak tahunya ayam "separo nyolong".. ha..ha..ha..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar