.

.
.

Sabtu, 06 Oktober 2012

PLN, Dari Tersorot Menjadi Tersohor


"Saat mati lampu, orang bodoh akan memaki-maki. Namun, orang bijak akan menyalakan lilin." N.N

Awalnya banyak yang akan aku tulis di sini. Tentang sederet catatan dari pengalaman yang pernah aku alami ketika berurusan dengan PLN. Tetapi takdir menentukan lain. Berawal dari kejadian padamnya listrik di rumah, aku baru tahu kalau PLN kini sudah berubah. Semula birokrasinya berbelit-belit kini menjadi lebih sederhana. Dulu setiap melakukan pengaduan "dilempar" kesana kemari, kini semua pengaduan tuntas tanpa tatap.

Tidak bisa dipungkiri lagi jika listrik sudah merupakan penunjang utama dari kehidupan manusia di muka bumi ini. Saat ini listrik merupakan kebutuhan primer yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, hampir seluruh aktifitas masyarakat menggunakan energi listrik. Coba bayangkan jika dalam satu hari saja listrik padam, maka seluruh aktifitas kehidupan akan terhambat dan kita serasa hidup di jaman prasejarah.

Sekarang kita dapat menikmati listrik nyaris tanpa gangguan. Tidak seperti dulu, selalu saja ada keluhan di sana-sini. Dari keluhan tentang mutu produk seperti pemadaman aliran listrik atau tegangan yang naik turun, tentang infrastruktur seperti tiang listrik yang miring atau trafo yang sering meledak sampai tentang perilaku petugas di lapangan yang sering melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme. Sehingga PLN menjadi sorotan tajam saat itu. PLN dianggap sarang korupsi, pengemis subsidi dan penghisap uang rakyat. Saat itu PLN benar-benar tersorot.

PLN tidak main-main dalam mengatasi berbagai persoalan dimaksud. Dalam konteks persoalan mutu produk, PLN berhasil mengatasi pemadaman di berbagai daerah. Saat ini praktis tidak ada keluhan dari konsumen mengenai pemadaman aliran listrik.


PLN juga melakukan terobosan baru, dimana calon pelanggan dapat melakukan pendaftaran pasang baru, tambah daya, ataupun pengaduan gangguan tanpa harus ke kantor PLN. Cukup dengan menghubungi Call Center 123 maka semua masalah tuntas tanpa tatap. Yang juga patut diacungi jempol adalah adanya himbauan kepada masyarakat untuk tidak memberikan tips pada petugas di lapangan. Hal ini diharapkan agar dapat menghindari terjadinya praktek-praktek pencaloan.

Standar Kerja Petugas 345, itulah komitmen PLN untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan pelanggan. Ini merupakan patokan Respon Time yang diberikan PLN. Angka 3 menunjukkan jam dimana 3 jam merupakan batas maksimal waktu padam atau waktu penyelesaian gangguan. Sedang angka 45 menunjukkan menit yang merupakan waktu maksimal petugas harus sudah sampai ke rumah pelanggan atau pelapor.

Khusus untuk menangkal praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme, PLN berkomitmen untuk menegakkan Good Corporate Governance (GCG) dan anti korupsi dalam penyediaan tenaga listrik serta dalam segi pelayanan bagi kebutuhan masyarakat.

Semua ini tentu disambut baik oleh masyarakat, meskipun masih ada cibiran dari segelintir masyarakat. Hal ini disebabkan karena image PLN yang dulu identik dengan banyaknya praktek korupsi, kolusi, nepotisme dan terutama praktek pencaloan liar yang masih melekat dibenak masyarakat. Dan ini menjadi tugas besar bagi manajemen PLN untuk pembersihan citra dan membuktikan bahwa PLN kini adalah PLN yang bersih.

Bentuk ketegasan komitmen untuk PLN Bersih dilakukan melalui program korporasi yang nyata, yakni menjalin kerjasama dengan sebuah jaringan organisasi global anti korupsi yakni Transparency International Indonesia (TII). Kerjasama ini bertujuan untuk lebih memastikan, bahwa PLN bersungguh-sungguh menerapkan praktek GCG dan anti korupsi dengan mengembangkan Pakta Integritas sebagai sistem pencegahan korupsi. Ini merupakan langkah yang sangat strategis untuk memperbaiki sistem di dalam tubuh PLN. Karena membangun sistem memang tidak mudah, mudah-mudahan ini menjadi langkah awal untuk membangun dan mengukuhkan corporate culture PLN yang unggul.

Jika kita mencermati semua yang ada di atas, maka tekad PLN untuk menjadi Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insan hanya tinggal menghitung hari. Dengan syarat semua komitmen dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh segenap jajaran mulai dari Direksi, Komisaris, Pimpinan, Pegawai, Anak Perusahaan, Perusahaan Afiliasi sampai Pihak Ketiga yang berhubungan dengan PLN. PLN tidak saja akan menjadi Perusahaan Kelas dunia, tetapi juga perusahaan yang tersohor.

Hanya satu mungkin masukan atau harapan buat PLN yakni PLN tidak boleh hanya bergantung pada sumber energi berbahan fosil seperti BBM (Bahan Bakar Minyak) dan batubara. PLN harus dapat memanfaatkan sumber daya alam alternatif yang ada di negeri kita untuk diubah menjadi energi listrik, sehingga dapat menambah cadangan sumber daya untuk listrik. Apalagi sekarang sekarang kita sedang menggiatkan energi yang terbarukan.

gambar : re-energy.ca
Energi terbarukan merupakan energi yang berasal dari alam seperti cahaya matahari, angin, tenaga air, tenaga gelombang dan geothermal yang dapat diperbarui secara alamiah. Alam menyediakan berbagai sumber energi ini dalam jumlah yang sangat besar karena hampir selalu ada dan siap diolah menjadi sumber energi. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa berlimpah.

Saat ini potensi energi terbarukan yang begitu berlimpah, masih belum dilirik dan dikembangkan secara serius. Potensi yang begitu besar ini masih disia-siakan begitu saja. Saat ini kontribusi energi terbarukan baru sekitar 5%, sementara 95% lainnya masih bergantungkan pada bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas, dan batubara, yang cadangannya semakin menipis dan tak begitu lama lagi akan segera habis.

Sayang bukan jika potensi sumber energi terbarukan yang melimpah ini belum dimanfaatkan secara maksimal dan masih bergantung pada energi berbahan fosil. Padahal pemanfaatan energi terbarukan yang maksimal bisa menjadi solusi krisis energi yang terjadi di Indonesia. Energi terbarukan diyakini juga lebih bersih (ramah lingkungan), aman, dan terjangkau masyarakat.

Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Alam Republik Indonesia, kapasitas terpasang pembangkit listrik di Indonesia saat ini adalah sebesar 29.705 MW dengan sumber energi primer untuk pembangkit tenaga listrik berupa batubara sebesar 48,8%, gas (17,0%), BBM (11,4%), Panas Bumi (6,1%), Hidro (9,1%), dan lainnya seperti biofuel, batubara hybrid sebesar 7%. Ini menunjukkan PLN masih sangat tergantung pada sumber energy berbahan fosil.

Padahal potensi energi terbarukan di Indonesia seperti energi panas bumi mencapai 27.000 MW yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi dunia. Perlu digaris bawahi bahwa kita ini merupakan negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di Dunia. Namun, ironisnya dari jumlah sebesar itu hanya 4 % yang baru dimanfaatkan. Mudah-mudahan PLN bisa menjadi pelopor pemakaian energi terbarukan yang ramah lingkungan ini.

Terakhir, selamat ulang tahun PLN. Memasuki usia yang semakin matang, mudah-mudahan makin bisa memberikan kepuasan terhadap konsumen. Dan PLN menjadi sebuah perusahaan yang awalnya tersorot menjadi tersohor. Bagi konsumen jadilah konsumen yang bijak, mohon pengertiannya jika PLN masih memiliki kekurangan seperti masih ada pemadaman listrik karena bagaimanapun peralatan atau instalasi listrik memerlukan perawatan dan perbaikan juga. Satu kalimat bagus mengatakan "Saat mati lampu, orang bodoh akan memaki-maki. Namun, orang bijak akan menyalakan lilin." N.N.

 


Artikel menarik lainya:

3 komentar:

outbound di malang mengatakan...


salam super sahabat,
tetap semangat dan sukses selalu ya
ditunggu kunjungan baliknya :)

saifudin mengatakan...

salam super sahabat,
tetap semangat dan sukses selalu ya
ditunggu kunjungan baliknya :)

Agung Cahyo R mengatakan...

@ outbond di malang & saifudin : Terima kasih atas kunjungannya ya...